Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

PART 1 – BOTOL AKUA PAHLAWANKU

Pada malam sabtu saya berangkat dari bandung ke pangandaran Bersama dengan teman teman saya, tidak lupa malaikat di samping saya juga ikut karena harus mencatat amal baik dan amal buruk saya, saya berangkat sekitar jam 12 malam, yaitu untuk menghindari macet dan dengan harapan bisa menikmati Matahari lahir dari gelapnya malam, ketika saya sampai di pantai pangandaran nanti.

Saya berangkat menggunakan mobil Avanza, bukan punya saya, bukan juga punya teman saya, tetapi lebih jelasnya punya seseorang yang meminjamkan nya kepada teman saya, dia sangat baik sekali. Saking baiknya dia meminjamkan mobil kepada teman saya 3 hari 3 malam, padahal mereka tidak saling mengenal satu sama lain. 

BOTOL AKUA PAHLAWANKU
BOTOL AKUA PAHLAWANKU
“Ini sangat aneh sekali” ucap saya dalam hati part 1..

“Ko bisa, ada orang sebaik ini. Belum mengenal satu sama lain sudah berani meminjamkan mobil selama 3 hari 3 malam, kalo teman saya kabur gimana?”. Ucap saya dalam hati part 2..

“Oh mungkin karena teman saya juga orang baik, Karena sebelum bapak tua itu meminjamkan mobilnya kepada teman saya, teman saya terlebih dahulu mengasih uang dan ktp ke bapak tua itu.” Ucap saya dalam hati part 3…

“Sehingga bapak tua itu dengan suka rela meminjamkan mobil avanza nya kepada teman saya, mungkin itu salah satu ucapan terimakasih, karena telah terjalin kerja sama RENTAL MOBIL, antara pemilik mobil Avanza dan teman saya, sang pemilik KTP + Uang ratusan ribu. “ Ucap saya dalam hati Part final.. dengan kesadaran penuh.

Ketika dalam perjalanan ke pantai pagandaran, saya menahan sesuatu yang ingin keluar dari anggota tubuh saya, sesuatu yang tidak bisa saya tahan,  sesuatu itu bukanlah suara yang keluar dari mulut bagian atas saya, sesuatu itu juga bukanlah suara yang keluar dari mulut bagian bawah saya (Kentut / Hitut / Beukok), sesuatu ini adalah sesuatu dari sesuatu, ketika saya ingin mengeluarkannya, saya harus lebih dahulu berjuang untuk membuka celana saya, karena saya sadar saat itu saya tidak sedang memakai popok / pampers.

Dan ketika saya mengeluarkan sesuatu tersebut berupa cairan akan terasa  nikmat dan hangat, karena saya rasa dalam mobil itu dingin sekali, dan sampai lah akhirnya pada klimkas nya,. Lalu saya pun bilang sama temen saya  si boy (supir):

Eman : “Bro, eureun hela, aing hayang ngompol (Bray, berhenti dulu saya pengen pipis)”.
Boy : “Kalem Bro, tahan.. sakeudeung deui nepi, (Sabar Bray, tahan.. Sebentar lagi sampai)”.
Eman : “Aing geus teu kuat, (Saya udah ga kuat).
Boy : “Tahan ai sia, paling 15 menitan deui, (tahan ari kamu, paling 15 menit lagi)”.
Eman : “Baiklah kalo begitu”..

Dan kalian bisa bayangkan gimana expressi wajah saya saat menahan pipis di perjalanan, Mata saya tertutup, Bibir dan gigi saya terbuka (Nyengir..), bahkan saya bisa merasakan angin yang masuk ke dalam gigi berlubang saya… bahkan saya beberapa kali memukul pundak temen saya si abdul.

“Sabar man sabar, tong neunggeulan aing, nyeri ari maneh (jangan mukul saya, sakit tahu)”. Ucap si abdul.

“Salah sorangan diuk di gigireun aing, (Salah sendiri duduk di pinggir saya)”, Ucap saya kepada si abdul.

Si abdul seolah tidak terima, terus dia komplen ke si boy yang berperan sebagai sopir.

“Boy, ereun hela ai sia, ie si eman hayang ngompol, aing jadi korban tonggong aing nyeri di gebukan wae, (Boy, berhenti dulu ai kamu, ini si eman pengen pipis, saya jadi korban ini punggung saya di pukul terus)” Ucap si abdul kepada si boy,

“Tahan dul, sakedeung deui neupi paling 5 menitan deui, (tahan dul, sebentar lagi sampai sekitaran 5 menitan lagi)” ucap si boy kepada si abdul.



//*( 5 menit lagi artinya selama saya menahan expresi pengen pipis dan beberapa kali memukul pundak si abdul, selama itu pula saya sudah menghabiskan waktu selama 10 menit, jadi total 5 menit lagi dalam 15 menit)*//

Si abdul hanya bisa diam dan pasrah menerima berbagai macam pukulan tangan saya kepada pundaknya, karena dia tidak punya kuasa untuk menghentikan mobil melaju karena dia bukan supir, bahkan sesekali saya jambak rambutnya, karena selain saya pengen pipis, saya juga mempunyai dendam pribadi kepada si abdul, karena tidak pernah ingat sama yang namaya hutang. Ya.. dia punya hutang kuku bima enerji kepada saya.. karena berkat kuku bima enerji itulah dia sangat kuat sekali dalam bekerja, dia sangat berhutang budi kepada saya.

Dan waktu pun berlalu, total waktu yang sudah saya lewati selama menahan pipis, mata merem, bibir dan gigi terbuka (Nyengir) bahkan yang lebih parah saya dapat merasakan gigi saya kekeringan, sudah 15 menit 47 Detik total waktu yang saya lewati.

“Boy, ieu geus 15 menit eureun hela, aing geus teu kuat, (Boy, ini udah 15 menit berhenti dulu, saya udah ga kuat)”. Ucap saya

“Aduh, hampura man tahan 10 menitan deui, tadi perhitungan di luar prediksi, (aduh,maaf man tahan 10 menitan lagi, tadi perhitungan di luar prediksi)” Ucap si boy

“ah sia mah teu baleg (ah, kamu mah ga bener)”. Ucap saya sambel kesal

“sabar ya man” Ucap si boy, mungkin dalam hatinya berbakata : “Makan tuh, sama saya di kerjain, orang baru sampe garut”. Ucap hati si boy.

Saya yang sudah tidak tahan, memikirkan bagaimana caranya supaya bisa pipis di mobil. Karena saya punya firasat buruk tentang waktu yang telah si boy janjikan, saya punya firasat demikian karena saya bisa melihat senyum jahatnya di kaca atas kepalanya si boy. Dan untunglah pahlawan datang, pahlawan ini bukanlah orang, pahlawan ini juga tidak hidup, tidak nafas, dan pahlawan ini juga tidak mempunyai kekuatan super layaknya pahlawan di luar negeri, seperti superman, batman, iron man bahkan thor dan captain amerika. Pahlawan ini adalah pahlwan yang tidak pernah kita anggap sebagai pahlawan, pahlawan ini juga berbentuk benda dan banyak sekali orang yang mengabaikannya, pahlawan ini adalah benda, dan akan terasa sebagai pahlawan ketika waktu mepet dan terdesak, nama pahlawan ini adalah BOTOL AKUA.

“Termakasih tuhan” ucap saya dalam hati, sambil melihat botol akua di pinggir saya bekas minum si abdul, 

Lalu saya buka botol akua tersebut, dan saya coba arahkan pipis saya ke dalam botol akua tersebut secara hati hati, terasa sangat hangat sekali tangan saya ketika memegang botol aku tersebut, saya lihat warnanya, Putih agak ke kuning kuningan mirip wana extra josh. Kalian bisa bayangkan bagaimana perasaan saya saat itu? Sangat lega sekali, huh.. 

“Terimakasih botol akua” Ucap saya dalam hati

Untung saja perjalanan dalam mobil tersebut mulus, tidak ada polisi tidur seolah situasi dan jalan mendukung apa yang barusan saja saya lakukan, yakni pipis di botol akua, coba pikirikan kalo ada polisi tidur, saya rasa pipis saya akan keluar kemana mana berhamburan (Ucrat acret)
Lalu saya segera letakan botol akua tersebut di tempatnya, di pinggir si abdul. Sepertinya dia tidak sadar apa yang barusan saja saya lakukan, mungkin saat ini dia sedang melayang layang di alam lain. saya tidak tahu. Itu urusan si abdul dengan mimpinya.

Setelah kejadian itu saya berpikir, untung cuman pipis masih bisa di masukin ke botol akua, coba bayangkan bagaimana kalo saya pengen MODOL (Berak / ee / Buang Air Besar)? Apalagi dengan seperti kejadian barusan, tentu saja mena mungkin saya bisa memasukan benda itu kedalam botol akua tersebut, susah dong bagaimana caranya? Masa harus di ukir? Tentunya sulit dijelaskan, saking susahnya lebih susah dari lomba 17 agustusan, yaitu memasukan Pensil ke dalam botol. 

“Untung saja ga pengen modol” Ucap saya dalam hati.

Waktupun berlalu, bahkan sudah 30 menit dimana teman saya boy menjanjikan 10 menit lagi sampai, saya tidak peduli, karena masalah saya sudah selasai berkat adanya pahlawan si botol akua.

“Man, okoh ceunah maneh teh hayang ngompol? (“Man, katanya kamu pengen pipis?”) Ucap si Boy

“Enya tadi, ayeuna mah geus heunteu.(Iya tadi, sekarang mah udah enggak)”. Ucap saya

“Lah ko bisa? Gimana caranya.” Ucap si Boy

“Iyaa, untungnya ada pahlawan datang” ucap saya.

“Oh, kalo begitu syukurlah, haha.. orang masih lama soalnya ini masih di limbangan garut” Ucap si boy, sambal ketawa lepas dan puas.

“Aman Boy,” Ucap saya, sambal dalam hati saya berkata, Teu Reugeujeug (Ga bener) benar dugaan saya.

“Siap” Ucap si Boy..

Hening sebentar… 
Dalam hati saya berkata : Gimana caranya melakukan pembalasan dendam serangan balik kepada si boy?

Dan disitu saya lihat, air pipis saya dalam akua yang berwarna putih kekuningan yang saya tadi sebutkan sebelumnya, lalu saya merencanakan sesuatu yang sangat jahat ke si boy..

“Boy, bisi kamu ngantuk ini ada extra josh,” ucap saya..

“Emang ada extra josh?” Ucap si Boy

“Ada, tadi si abdul buat, tapi dianya tidur” ucap saya

“Aneh, si abdul biasanya minum kuku bima ga pernah extra josh” ucap si boy

“kan manusia itu ada bosennya, dan pengen mencoba hal hal baru termasuk sebuah rasa kuku bima dan extra josh” ucap saya sambil menegaskan.

“Ah enggak, saya jarang minum gituan”. Ucap si boy.

“Eh ari maneh, kamu the supir, kamu tuh bertanggung jawab terhadap 7 orang nyawa, termasuk kamu boy. Bisi kenapa napa biar ga ngantuk ini mah”. Ucap saya sembil meyakinkan.

“Oh iya atuh, iyaa nanti saya minum, bisi tunduh euy.” Ucap si boy

“Nah begitu dog, sebagai teman yang baik saya mengingatkan kamu dan teman teman yang lainnya boy, supaya selamat sampai tujuan.” Ucap saya, sambil penuh keyakinan.

“Iya, iya, iya..” Kata si boy, dan dia tidak merasakan curiga terhadap saya sedikitpun.

“yaudah ini saya extra josh nya saya simpan disini ya, di belakang kursi kamu, saya mau tidur” ucap saya

“Siap bos” ucap si boy.

Dan beberapa menit kemudian saya dengar suara si boy

“Bangsat, cai naon ieu keman? Teu ngenah jeung bau hanseur? (air apa ini eman? ga enak dan bau pesing?)” ucap si boy, dengan nada marah penuh dengan esmosi.

“Haha.. hakan tah lebok (haha rasain, makan tuh)” ucap saya dalam hati, sambil menahan ketawa sambil pura pura tidur.

“Teu reugeujeug maneh mah (Ga bener kamu mah)” Ucap dia.. sambil ngomong sendiri..

“hahahaha” ucap saya dalam hati ketawa puas, sambil pura pura tidur.

Karena tidak ada jawaban si boy pun berhenti bicara, karena mungkin dia berfikir saya setress kalo bicara sendiri, dalam hati saya berfikir tugas saya berhasil tidak membuat si boy mengantuk dalam berkendara, tidak lama kemudian saya pun  tertidur lelap.. dan ketika saya bangun saya sudah sampai di pantai pangandaran.

Dengan nada polos dan wajah tanpa berdosa saya tanya ke si boy :

“Boy, geus nepi euy?” artinya : boy udah sampe? Ucap saya

“enya,” artinya : iya, jawab si boy dengan nada penuh dendam dan kebencian terhadap saya.

“Alhamdulillah” ucap saya.

Dan apa kalian tahu kenapa si boy ga bilang kejadian semalam?
Karena saya yakin kalo rahasia dia terbongkar meminum sesuatu yang seharusnya tidak dia minum akan menjadi bahan tertawaan yang sangat trending topic oleh teman teman lainnya, bahkan bisa saja tembus ke kantor tempat kami bekerja, si boy hanya bisa pasrah dan menerima.

Pesan Moral :
"Tong jail ka orang susah intinamah, bisi balik deui ka soarangan haha…
Artinya : jangan jail kepada orang yang kesusahan intinya mah, bisi balik lagi ke diri sendiri haha…"

Saya yakin anda suka, Bisa di baca :


Ditulis : Eman Junot
Mekarjaya, Bandung Barat, 18 Juni 2018

Posting Komentar untuk "PART 1 – BOTOL AKUA PAHLAWANKU"