Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

SAAT PEMILIK JEMPOL BERCABANG DI LAHIRKAN KE BUMI

Senin, tepatnya pada waktu subuh saya di lahirkan ke bumi itulah yang di ucapkan orang tua saya, ketika saya lahir ada benjolan kecil di jempol tangan saya lebih tepatnya jempol kanan, mirip mirip kutil namun di abaikan kembali orang tua saya, karena bagi mereka ketika saya lahir yang lebih penting adalah menangis, karena mungkin itulah yang menandakan saya hidup. Dan lagi lagi itu kata orang tua saya, karena saya masih orok ga mungkin ingat semua itu.

Waktu berlalu dan saya pun tumbuh menjadi besar, dan tidak lupa yang awalnya benjolan kecil pun ikut membesar, dan orang tua saya pun baru sadar karena itu bukanlah kutil, karena mana ada kutil mempunyai kuku jari? Ya jawabannya saya mempunyai 11 jari tangan, lebih tepatnya jempol saya berbentuk hurup Y. Oleh karena itu teman teman saya memanggil saya Eman Si Jempol Bercabang.

Jempol Bercabang
Jempol Bercabang
Dan ketika saya tumbuh semakin membesar orang tua saya tidak berencana untuk menghilangkan kutil berkuku di jempol saya, karena mungkin tidak ada DUIT untuk biaya operasi saya, tetapi ada kata jurus ampuh untuk mengobati perbedaan saya, “jangan malu nak” ucap orang tua saya: ini pemberian dari tuhan kenapa harus malu? Kita harus bersyukur dalam keadaan apapun, lihat orang lain : maaf bukanya ngomongin ada orang yang tanpa tangan, ada orang yang tanpa kaki, bahkan ada juga orang yang tanpa kepala. Oleh karena itu kita harus pandai bersyukur katanya lihat di sekeliling kita, begitulah ucapan orang tua saya.

Dalam istilah kedokteran ini di sebut Polidaktili, atau kelebihan jari tangan. Mungkin karena saat ibu saya mengandung, bapak saya meng-Katepel kucing dan kena ke perut ibu saya, lebih tepatnya kena ke jempol saya yang ada di dalam perut ibu saya, sehingga jempol saya bercabang. Begitulah ucap tetangga saya kepada saya tentunya, masa ke presiden. Dan saya cuman bisa mengangguk iyaa iyaa aja, dalam hati saya berkata “Ini tetangga saya koslet atau gimana?” tapi anehnya saya percaya begitu saja.

Namun dalam isltilah KOLOT BAHEULA, atau lebih di kenal Orang tua jaman OLD ini adalah MAWAT.  Saya pernah nih bertemu dengan mak ijoh, dan sekarang sudah meninggal, semoga dia di tempatkan di surga nya, di terima amal ibadahnya, aamiin ya allah ya robbal alamiin. Dulu dia pernah bilang sama saya, “Ieu mah mawat jang pibenghareun”. Seperti itulah kata katanya, mungkin bisa di artikan ini adalah mawat suatu jalan yang bisa membuat saya kaya raya katanya, seperti itulah dan saya jawab aamiin allahuma aamiin. Dan itulah salah satu alas an saya mengapa saya ingin berkarya lewat jempol saya, entah apapun itu, dan saya pernah dengan ucapan Pandji Pragiwaksono yaitu :
 “KUNCI BERKARYA ADALAH SEDIKIT LEBIH BEDA LEBIH BAIK, DI BANDINGKAN SEDIKIT LEBIH BAIK”
Dan disitu saya berfikir, saya udah punya yang beda nih tinggal berkarya.

Oleh karena itu saya berharap pembaca bisa menikmati karya saya, baik dalam tulisan, video ataupun apapun itu, akhir kata saya ucapkan terimakasih.


Saya yakin anda sangat menyukainya sekali, bisa di baca :
PART 2 – BOTOL AKUA PAHLAWANKU


Ditulis oleh : Eman Junot
Cihamirung, Bandung Barat, 17 Juni 2018

Posting Komentar untuk "SAAT PEMILIK JEMPOL BERCABANG DI LAHIRKAN KE BUMI"